Minggu, 18 Desember 2011

Marak Penculikan, WNI Diimbau Jauhi Kawasan Perbatasan Kenya


Nairobi - Warga Negara Indonesia (WNI) yang tengah berada di Kenya diingatkan untuk menghindari kawasan perbatasan Kenya dan Somalia. Sebab, kondisi di kawasan tersebut sangat berbahaya karena marak aktivitas penculikan warga asing.

Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nairobi, Wisnu Mahendra Kusuma menyatakan berdasarkan pemantauan, sejauh ini tidak ada WNI yang diketahui berada di kawasan tersebut.

Imbauan ini disampaikan demi alasan keselamatan para WNI. Terlebih diketahui, pemerintah Kenya telah meningkatkan penjagaan di kawasan perbatasan tersebut.

"Jika memungkinkan, jangan memasuki daerah tersebut. Imbauan ini juga berlaku untuk lembaga kemanusiaan asal Indonesia yang mungkin akan melakukan aktivitas di wilayah kamp pengungsian di Dadaab, Kenya," ujar Wisnu kepada wartawan di Nairobi, Kenya, Jumat (21/10/2011).

Kendati demikian, KBRI menyatakan tak akan melarang WNI untuk memasuki kawasan perbatasan tersebut. Dengan catatan, yang bersangkutan harus memberikan informasi diri ke KBRI sebelumnya.

Kasus penculikan orang asing yang marak terjadi di kawasan perbatasan. Dalam 2 bulan ini, sepasang suami istri warga negara Inggris, serta warga negara Perancis diculik di wilayah Kenya, sekitar 40 kilometer dari tapal batas Somalia.

Sedangkan dalam kasus terakhir, 2 pekerja kemanusiaan asal Spanyol diketahui menjadi korban penculikan saat berada di sekitar kawasan perbatasan. Pasca insiden ini, militer Kenya kemudian menggelar operasi pengejaran terhadap kelompok Al Shabaab yang dituding berada di balik penculikan tersebut.

Pasukan Kenya, bersama pasukan pemerintah Somalia, mengejar kelompok tersebut hingga masuk ke wilayah Somalia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar