Jumat, 13 Januari 2012

Pejabat Korsel & China Gelar Pertemuan Bahas Situasi Korut


Kim Jong-il (AFP)
Seoul - Pejabat pemerintahan Korea Selatan (Korsel) dan China akan menggelar pertemuan di Seoul, pekan depan. Pertemuan ini khusus membahas situasi Korea Utara (Korut) pasca meninggalnya Kim Jong-il.

Seperti diberitakan oleh kantor berita Yonhap dan dilansir AFP, Jumat (23/12/2011), Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) Korsel Park Suk-Hwan dan Wakil Menlu China Zhang Zhijun akan bertemua pada Selasa (27/12) mendatang.

Pertemuan ini khusus membahas masalah strategis kedua negara, salah satunya soal situasi Korut sepeninggal Kim Jong-il.

"Pertemuan ini bertujuan untuk saling berbagi pandangan soal kondisi terkini setelah meninggalnya Kim Jong-il dan juga konsultasi bagaimana Semenanjung Korea ke depan," ujar juru bicara tersebut.

Pertemuan tersebut juga akan membicarakan upaya-upaya untuk menghidupkan kembali perundingan enam negara soal program nuklir Korut.

Perundingan enam negara, yang diketuai China, melibatkan Korut dan Korsel, serta Amerika Serikat (AS), Rusia dan Jepang. Perundingan ini terhenti dan mengambang sejak Desember 2008.

Negosiasi untuk menghidupkan perundingan tersebut sebenarnya sudah mengalami kemajuan sebelum kematian Kim Jong-il. Dilaporkan bahwa Korut sebenarnya telah sepakat untuk menghentikan pengembangan uraniumnya dan sebagai imbalannya adalah bantuan pangan dari AS.

Namun, sepeninggal Kim Jong-il, kemajuan negosiasi tersebut menjadi tidak jelas. Sebab, karakterisik kepemimpinan Kim Jong Un, sebagai pengganti ayahnya, tidak banyak diketahui dan membuat perundingan tersebut terkatung-katung.

Korut menyatakan keluar dari perundingan enam negara tersebut pada April 2009, tepat sebulan sebelum uji nuklir kedua dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar